Judul : Tolonglah Hamba-Mu Ini…
Penulis : Sides Sudyarto Ds
Penerbit : Diva Press
Tahun Terbit : Maret, 2013
Jumlah Halaman : 228 halaman
ISBN : 978-602-7640-48-1
Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho,
Ketua Journalistic Club Ikom UMM dan anggota Forum Lingkar Pena Malang Raya. Mahasiswa
Jurusan Ilmu Komunikasi UMM.
Jodoh adalah salah satu misteri
dalam kehidupan. Tak ada satupun manusia di dunia ini yang mampu meramal siapa
jodohnya. Karena semua itu sudah ditetapkan dalam lauhul mahfuz, tersimpan rapi
siapakah yang akan menjadi jodoh kita kelak. Walau begitu, tugas manusia tetap
adalah berusaha, mencari siapa yang akan dia nikahi kelak. Sesuai dengan
kecocokan yang dia rasakan.
Arief Wicaksana adalah anak desa
yang miskin. Namun, dengan segala tekadnya yang kuat dia bisa menembus berbagai
macam ‘kejamnya’ Ibukota, Jakarta. Dia telah menyelesaikan sarjananya sastranya
dengan hasil sebagai mahasiswa dengan predikat terbaik. Walau tanpa orang yang
disayanginya, Ibu, Bapak juga Itoh panggilan dari Masyitoh kekasih yang telah
menunggunya selama lima tahun. Wisuda tetap berkesan karena banyak kado dari
mereka yang juga telah diwisuda yang banyak dibantu oleh Arief (halaman 32).
Semua itu karena Sasmita (Sastra Kami,
Sastra Kita) sebuah kelompok belajar yang dia gagas. Dia banyak kenal orang di
sana yang tanpa payah dan bosan dia bombing ketika mengalami kesulitan. Mereka
diantaranya, Eka Sari Estika anak gadis pengusaha batik di Purwodiningratan,
Nyoman Puruhita anak seorang pengusaha kaya di Singaraja, dan Simangunsong anak
seorang perwira di Medan.
Karena keluwesan dan wawasannya yang
luas, baru saja lulus kuliah di sudah mendapatkan pekerjaan. Bapak Nyoman
Puruhita yang ingin membuat sebuah media massa (koran) menjadikan Arief
konsultan, begitu pula bapak Simangunsong ingin memberi manfaat kepada
masyarakat dengan membuat Universitas juga menjadikan Arief konsultan, dan Eka
Sari Estika yang memulai bisnis batiknya juga menjadikan Arief sebagai
konsultan. Sungguh beruntung Arief memang, ditengah kegalauan sarjana akan
berkerja di mana namun Arief tanpa mencari pun sudah mendapatkannya.
Sebenarnya pula dia ingin
melanjutkan studinya. Namun, karena Itoh telah lama menunggunya dia ingin
segera melamar dan menikahinya. Begitu pula bekerja akan semakin memudahkannya
untuk membiayai orang tuanya menuju tanah suci. Namun, sayang rencana hanya
rencana sampai saat ini masih ada masalah yang belum bisa diselesaikan terkait
hubungannya dengan Itoh.
Ibu Itoh suka lelaki yang pandai
serta reliji sedangkan Bapaknya ingin orang yang kaya. Perbedaan ini seringkali
menjadi masalah bagi Itoh. Karena Itoh lama tinggal di pesantren bersama
neneknya sebagai pemimpin, perdebatan yang seringkali Ibu Itoh mengalah itu
tidak diketahuinya.
Bapaknya telah menyiapkan seorang
lelaki bernama Muhammad Arifullah untuk menikahi Itoh. Namun, karena Itoh sudah
sreg dengan Arief dia rasa cukup Arief dengan Arief saja yang dia lanjutkan.
Ayahnya yang juga belum mengenal Arief dekat selalu menolak dan ingin Arifullah
saja.
Sedikit hati bapaknya terbuka ketika
Ibu Itoh sakit dan Arief berusaha agar pihak rumah sakit mau menangani yang
awalnya enggan menangani karena dianggap tak bisa membayar biayanya kelak.
Namun, walau begitu tetap saja Bapak Itoh masih membawa Arifullah untuk
dikenalkan kepada Itoh. Arief sendiri tetap dengan tekadnya, dia tidak akan
meninggalkan meninggalkan Itoh dan berkhianat, lebih baik dia ditinggalkan dan
dikhianati. Jika memang begitu akhirnya dia bisa saja akan memilih Eka Sari
untuk menjadi pendamping hidupnya.
Singkat cerita, Itoh diusir dari
pesantren oleh Bapaknya karena tidak mau mendengar kata bapaknya untuk menikah
dengan Arifullah. Itoh pergi ke rumah Arief dan tinggal di sana. Sembari
membantu kebutuhan hidup orang tua Arief dan membantu pembangunan pesantren
putri yang dia dan Arief gagas untuk didirikan di daerah Arief. Berkat doanya,
semuanya berjalan lancar, termasuk pekerjaan Arief pun lancar.
Novel
ini tak hanya menyajikan romantisme perjuangan dua anak manusia yang saling
mencintai. Namun, juga memberikan banyak pengetahuan tentang membaca dekat,
cara menjadi mahasiswa terbaik, pengetahuan agama dan filsafat serta dahsyatnya
doa seorang perempuan. Buku ini sangat menginspirasi dan layak Anda baca!cover Tolonglah Hamba-Mu Ini.. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar