Terkadang
orang yang belum tahu bagaimana pondok itu selalu memandang kolot dan ndeso. Padahal tidak semua begitu dan judge itu belum tentu kebenarannya. Kegiatan
yang ada di pesantren memang beda dengan kegiatan di lembaga pendidikan pada
umumnya. Dari pembelajaran yang mengharuskan santri berdiam diri di asrama
pesantren termasuk kegiatan yang telah ada aturannya sejak bangun tidur sampai
waktu tidur.
Begitu pula bagaimana
pelaksanaan pelaksanaan ujian formal untuk santri berbeda. Setelah menjalani
dua ujian yaitu secara lisan dan tulis di semester pertama ini, tidak ada libur
perpulangan bagi santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso.
Namun, sebagai refreshing diadakanlah lomba oleh Organisasi Santri Pondok
Pesantren Al-Ishlah (Silah) Bondowoso yang mereka sebut ‘Silah Cup’.
Acara
ini diadakan selama seminggu. Dibuka malam kamis 30 Januari 2013 dan ditutup
pada malam kamis berikutnya pada tanggal 7 Januari 2013. Selama hari kamis dan
jum’at perlombaan dimulai sejak pagi, sedangkan sejak sabtu sampai hari
terakhir lomba ini hanya diadakan sejak sore hari dan malam dikarenakan sudah
dimulainya kegiatan belajar mengajar formal.
Ketua pelaksana ‘Silah Cup’
Abdul Aziz muslim mengatakan, “Tema Silah Cup kali ini ‘The Sport, Create,
Healty and Smart Boy.’ Lomba ini diikuti oleh sekitar seratus tiga puluh orang
santri, yang terdiri dari kelas 1-4 dan takhasus
(kelas percobaan) Kulliyatul Muballighien Al-Islamiyah (KMI) Pondok Pesantren
Al-Ishlah Bondowoso. Jadi perlombaan ini
antar kelas yang saling bersaingan.
Silah Cup selama seminggu ini ada dua puluh dua lomba yang menarik.”
“Semua itu tujuannya, supaya
santri lebih pintar dalam berkreatifitas serta mengembangkan bakat santri yang
terpendam,” tambah santri kelas 5 KMI yang juga menjadi pengurus Silah ini. Yuslianto
ketua Silah 2012-2013 juga menambahkan, “Acara ini juga untuk refreshing santri
setelah selama sebulan santri menjalani imtihan
(ujian).”
Lomba-lombanya pun beragam nan
unik, dari yang bersifat individual sampai yang bersifat kekompakan kelas. Dari
lomba yang bersifat olahraga sampai yang bersifat seni. Diantaranya, lomba dance ball (futsal plus joget), egrang
estafet, lari nada, lari bakiak, MTQ,
catur, cerdas cermat, ta’aruf detective,
menulis mufrodat (kosakata bahasa arab maupun inggris).
Nantinya
panitia akan memilih score terbanyak dari tiap lomba dan diambil tiga
juara dan juara umum. Begitulah para santri, bukannya menikmati liburan dengan
berleha-leha. Namun, dengan berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.