Judul : Jadilah Bunga Akhir Zaman
Penulis : Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Arify
Penerbit : Tinta Medina
Tahun Terbit : Pertama, 2012
Jumlah Halaman : 140 halaman
ISBN : 978-602-9211-54-2
Peresensi : Muhammad Rasyid Ridho,
Ketua Journalistic Club Ikom UMM dan anggota Forum Lingkar Pena Malang Raya. Mahasiswa
Jurusan Ilmu Komunikasi UMM.
Islam adalah satu-satunya agama yang
memperlakukan wanita begitu mulianya. Hal ini karena dalam Islam wanita adalah
makhluk yang diciptakan begitu indah dan menyenangkan. Maka Islam dengan tegas
melindungi wanita dengan mengajak mereka menutupi kecantikan mereka dengan
jilbab, sehingga tidak menyebabkan hadirnya pikiran kotor lelaki yang berniat
jahat padanya. Hijab, inilah sebutannya, agar tidak tampak aurat mereka kepada
orang lain, yang memungkinkan terjadinya sesuatu yang tidak dikehendaki,
misalnya pelecehan seksual yang kini semakin marak terjadi di tengah
masyarakat.
Dr. Muhammad bin Abdurrahman
al-Arify dalam bukunya yang berjudul Jadilah Bunga Akhir Zaman menguraikan
banyak hal, nasehat untuk seluruh muslimin terutama kepada muslimah. Di akhir
zaman, segala sesuatu semakin termudahkan dengan tekhnologi yang semakin
canggih. Begitu pula kejahatan akan termudahkan, dengan ketajaman tekhnologi
bak sebilah pisau. Muslimah pun semakin rentan menjadi korban kejahatan
tekhnologi yang ada. Salah satunya, bagaimana iklan segala sesuatu saat ini
seringkali diperankan oleh wanita dan pasti mengumbarkan tubuh sang wanita.
Inilah terjadinya terjadinya bias makna iklan, antara menjual produk atau
wanita.
Syaikh Muhammad berupaya untuk
membawa muslimin dan muslimah memegang teguh agama ini dengan ikhlas. Beliau
memberikan kisah-kisah nyata terdahulu sampai yang terjadi saat ini. Seperti
kisah Masyitah pembantu Fir’aun yang menyembah Allah. Karena, kegigihannya
memegang tali Allah, dia tidak mempermasalahkan hukuman yang diberikan Fir’aun
karena tidak mau menyembahnya. Di akhir kisah Masyitah dan anak-anaknya harus
mati setelah diceburkan ke periuk yang berisikan air mendidih (halaman 24-39).
Begitu pula, ada cerita kisah istri Fir’aun, Asiyah yang harus mati karena
menolak menyembah suaminya.
Ada pula kisah nyata seorang perempuan Rusia
yang akhirnya masuk Islam karena ditolong oleh lelaki muslim-shalih dari
‘perdagangan’ perempuan. Ketika orang tuanya tahu, wanita Rusia ini disiksa
habis-habisan dan dipisahkan dari suaminya. Sampai akhirnya, wanita Rusia itu
bebas dan tetap dengan keislamannya. Sungguh, kisah yang seharusnya menjadi
teladan muslimah saat ini.
Khadijah pun termasuk wanita yang
sangat mulia dan begitu hebat karena telah sangat banyak membantu penyebaran
awal mula Islam. Dia menjadi istri sekaligus penguat Nabi dalam menjalankan
risalahNya. Seluruh kekayaannya diberikan untuk kejayaan Islam. Begitu hingga
meninggal. Kita juga akan mendapatkan Ummu Sulaim yang ketika Abu Thalhah ingin
menikahinya hanya memberikan satu syarat yakni mahar dengan masuk Islamnya Abu
Thalhah. Dia termasuk muslimah cantik juga cerdas, dia adalah muslimah yang
mendidik-mendorong suaminya untuk gigih berdakwah, jihad dan istiqomah dalam
ketaatan pada Allah SWT. Sampai pecah perang Uhud dan Abu Thalhah menjemput
syahidnya dengan sepuluh tusukan dibadannya. Begitu mulianya Ummu Sulaim
sehingga mampu menjadikan suaminya yang awalnya menolak Islam, menjadi salah
satu muslim yang berjasa bagi Islam.
Dalam bab Wanita Miskin dalam buku
ini Syaikh Abdurrahman juga menceritakan sebuah kisah nyata. Pernah ditanyakan
kepada beberapa orang lelaki, “Apa yang menyebabkan kalian membuntuti wanita
yang berada di mall. Lalu bagaimana pandanganmu terhadap wanita yang
mengacuhkanmu?”
Mereka menjawab, “Demi Allah,
sesungguhnya kami hanya menghinanya, mempermainkannya, dan menahannya. Jika
kami sudah puas, kami akan menendangnya dengan kaki.”
Ada juga yang berkata, “Demi Allah,
wahai Syaikh, sesungguhnya apabila aku pergi ke pasar dan melihat wanita yang
menjaga kehormatannya, dirinya sempurna menutup aurat, dia menjadi mulia dalam
pandanganku dan aku tidak sanggup mendekatinya. Bahkan, demi Allah jika aku
melihat seorang mendekatinya, aku akan membela wanita itu.”
Dari percakapan di atas akan
didapatkan sebuah kesimpulan, bahwa
wanita yang membuka aurat hanya akan mendapatkan pujian palsu yang akan
membawanya pada kenistaan dan pelecehan. Adakah yang mau akan hal ini? Tentu
jawabannya tidak. Maka, Syaikh Abdurrahman berwasiat agar wanita muslimah untuk
selalu istiqomah menjaga kemuliaan yang seterang mutiara. Jangan sampai
ternoda, karena silau dengan trend pakaian dan penampilan yang digaungkan kaum
kafirin.
Maka, Syaikh Abdurrahman pun
berpesan bagi para muslimah agar tidak menjadikan persoalan fisik seperti
kecantikan dan penampilan menjadi perhatian utama. Seharusnya yang menjadi
perhatian utama adalah Allah. Mempelajari banyak ilmunya agar mampu mendidik
anak, juga mengajak wanita baik muslimah atau bukan pada kebaikan dan indahnya
Islam. Jangan sampai terjerumus pada kemaksiatan yang mereka lakukan, maka itulah
yang seharusnya menjadi prioritas utama yang mereka perhatikan.
Begitulah buku ini banyak memberikan
penyadaran akan hidup ini yang hanya sementara dan sebaiknya digunakan untuk
memperbanyak bekal menuju akhirat. Buku ini memang sangat wajib dibaca oleh
muslimah di mana pun berada agar mendapatkan secercah cahaya yang mungkin sudah
lama didambakan. Begitu pun, para muslimin wajib membaca buku ini sebagai bekal
mendidik istri, anak perempuan dan masyarakat luas nantinya. Selamat membaca!
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/05/08/32906/jadilah-bunga-akhir-zaman/#ixzz2UVoYrYDA Follow us: @dakwatuna on
Twitter | dakwatunacom on Facebook
dakwatuna.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar