Senin, 29 April 2013

(16-Resensi Buku 2013-Radarseni.com 28 April 2013) Maria Tsabat: Violinis Berhati Teguh


Judul                            : Maria Tsabat
Penulis                          : Herlinatiens
Penerbit                       : Diva Press
Tahun Terbit                : November, 2012
Jumlah Halaman          : 386 halaman
ISBN                           :  978-602-7665-85-9
Peresensi                     : Muhammad Rasyid Ridho,Ketua Journalistic Club Ikom UMM dan anggota  Forum Lingkar Pena Malang Raya. MahasiswaJurusan Ilmu Komunikasi UMM.
           
Jika Anda mencari novel dengan penuh intrik, tak hanya mengumbar romantisme cinta tetapi ada politik, budaya, kritiksosial. Novel karya Herlinatiens berjudul Maria Tsabat, barangkali bisa menjadi pilihan.
           
Tidak seperti novel pada umumnya,novel ini tidak menggunakan bab per bab dalam memenggal rangkaian novel. Tetapi dengan mencantumkan nama tokoh di atas dan bercerita bebas tanpa ada pembicaraan yang teratur. Maria Tsabat adalah seorang violinis. Novel ini diawali dengan kematiannya sehari sebelum diadakannya pameran foto-fotonya yangdiadakan oleh Canang, seorang fotografer dia bercerita di awal.
           
Kemudian selain dia ada pula Haidharorang asli Yogyakarta mencari penghasilan di Bali. Awalnya, bekerja denganpenari. Namun, akhirnya menjadi pembuat canang upacara adat-adat Bali. Walaubegitu dia masih sangat sulit keuangannya. Diceritakan juga dia mencintai MaiaDiatri atau Jeng anak Maria seperti halnya Canang. Namun, perlahan dia mencobamelupakan Jeng dan mencoba untuk mencintai Rani.
           
Ada Romo, pemuka agama yang jugadosen Maria Tsabat. Seseorang yang dekat seolah sahabat bagi Maria. Dia menjaditempat mencari ilmu juga debat bagi Maria baik di kelas maupun di luar kelas.Ternyata Maria menyukai Romo tanpa mengatakannya. Romo pergi ke Vatikan. Yangsebenarnya Maria adalah calon istri adik Romo, namun rencana pernikahan merekatak pernah terjadi.
          
John juga menjadi tokoh yangberbicara dalam novel ini. Dia adalah orang LSM. Dan termasuk orang yang palingdibenci oleh Maria, karena menganggap LSM cuma manis di depan rakyat sebagailembaga yang membela rakyat. Namun, menurut Maria bisa jadi itu cumaakal-akalan saja untuk mendapatkan banyak donator.
           
Selain itu pula sebagai nama yangdijadikan judul dalam novel ini, Maria Tsabat pun turut sebagai pencerita.Maria teguh pendirian, tak ingin mengemis cinta padahal dia mencintai dan ingindicintai. Dia pula cenderung mendukung pemerintah ketimbang LSM-LSM yang ada.
          
 Dari bab pertama novel ini terkesan suliti dipahami, karena tak ada bab dan bahasayang nyastra sehingga pembaca harus berupaya memahami dengan mengulang. Gaya bahasa hiperbola dan metafora cukup banyak semakin memperindah novel ini. Novelini akan membawa Anda pada Yogyakarta dan Bali yang eksotis. Maka, tak salahnovel ini salah satu buku recommended bagi Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar